Tuesday, October 25, 2011 0 comments

Live In The Moment


Selain nonton, saya sukaaaaaaaaaaa banget baca. Bahkan melebihi kesukaan saya sama senyum kamu, suara kamu, ... #eh. OKE, FOKUS! Seriusan ini, hidup saya rasanya hampa banget kalo sebulan ga beli buku. Buku yang saya maksud di sini tentunya bukan buku pelajaran atau buku kuliah yaaaa, harap dicatat. Books I read usually novels sejenis Chicklit atau Metropop. I like the drama, the melancholy, sekedar untuk refreshing di kala penat. Tapi bukan berarti saya ga pernah baca buku-buku non-melancholy-drama, malahan saya pengagum berat Sir Arthur Conan Doyle, Agatha Christie, dan J.K. Rowling. Terus saya juga suka buku non-fiksi yang ekstra-mikir, cuma aja saya pikir: ngapain nyusah-nyusahin otak buat mikir pas lagi baca, padahal tujuan dari saya baca itu justru untuk relax. #tsaaah. Saya juga suka baca buku import, sekalian latihan menambah-nambah vocabulary bahasa Inggris saya. Penulis luar favorit saya, selain yang udah disebutin di atas, pastinya Jane Austin dan Stephenie Meyers (sempet sebeeeeel banget tau orang-orang malah sukanya setelah Twilight Saga difilemin...). Kalo yang domestik, penulis nomor satu di hati saya adalah Esti Kinasih. Sumpah ya, sampe kapan pun saya bakal cinta mati sama "Fairish". Terus, nomor dua sama nomor tiganya yaitu Karla M. Nashar dan Ika Natassa.

Saya mau cerita kalo kemaren saya baru aja selesai baca novel karyanya Ika Natassa yang terbaru, judulnya "Antologi Rasa". Ceritanya tentang tiga sahabat yang berkutat dengan perasaannya terhadap satu sama lain. Here is the synopsis. Mungkin saya perlu kasih info sedikit siapa Ika Natassa buat yang belom tau. Beliau ini seorang banker yang secara pelan namun pasti terangkat namanya sebagai penulis. Tiga novel terdahulunya judulnya "A Very Yuppy Wedding", "Divortiare", dan "Underground". Actually, after I've finished reading "Divortiare", I began to love Ika's style of writing.

Nah, kesukaan saya yang lain (iya, iyaaaa, saya tau kesukaan saya banyak!) adalah mengutip kalimat atau paragraf yang menarik dalam buku-buku yang saya baca. Yang mau saya kutip berikut ada dalam "Antologi Rasa", tapi bukan di salah satu chapter-nya, melainkan dari bagian Ucapan Terima Kasih-nya Ika. She said:

"As we grow up, we learn that even the one person that wasn't supposed to ever let us down, probably will. You'll have your heart broken and you'll break others' hearts. You'll fight with your best friends or maybe even fall in love with them, and you'll fly because time is flying by.

So take lots of pictures, laugh a lot, forgive freely, and love like you've never been hurt. Life comes with guarantees, no time outs, no second chances, You just have to live life to the fullest, tell someone what they mean to you, speak out, dance in the pouring rain, hold someone's hand, comfort a friend in need, fall asleep watching a sun come up, stay up late, and smile until your face hurts. Don't be afraid to take chances or fall in love and most of all, LIVE IN THE MOMENT  because every second you spend angry or upset is a second of happiness you can never get back."

Ika said that this short paragraph is a text sent by her best friend to her on new year's eve a couple years ago. She hope this will lead her readers to do something that will change their life forever, like it did hers. So I hope it'll happen to me, soon...



*ditemani Can't Help Falling in Love-nya Andrea Bocelli dan Kat McPhee*

Thursday, October 20, 2011 0 comments

Westlife Forever!

"Nobody thought that we'd still be together. They all said we'd fall to the floor. No matter the fight, we'll survive any weather. We'll prove them wrong. Keep singing forever."

Ada yang tau penggalan lirik di atas itu lagunya siapa? Well, if you are truly fans of this boyband, you definitely know. Yup, that is one of Westlife's song called "Singing Forever". Emang ga ngetop sih lagunya, ga masuk dalam album-album yang dijual di Indonesia juga, tapi tetep doooong, fans sejati kayak saya ini tau semua lagunya! *emang maksud nyombong*

Kenapa tiba-tiba saya ngomongin Westlife? Apa karena di Indonesia lagi demam boyband? Apa karena baru beberapa minggu yang lalu Westlife konser di Indonesia? (FYI, saya ga bisa nonton karena ga punya duit dan lagi sibuk ngerjain skripsi.) *harga diri berserakan* Atau karena sudah seminggu ini playlist iTunes saya isinya lagu-lagu Westlife semua? Bukan, bukan karena alasan-alasan di atas saya buat postingan ini, tapi karena siang tadi saya dapet berita yang bikin kaget banget dari temen saya lewat Twitter. Puji, temen saya itu, nulis gini:

Waaahh cc  :( RT : : Westlife Akan Bubar Mei 2012  via 

Lutut saya langsung lemes setelah baca twit Puji itu, bak sedang berjalan sendirian melintasi padang rumput di musim kemarau, mengagumi indahnya ciptaan Tuhan sambil bersenandung, kemudian tak ada angin, tak ada hujan, terdengar suara petir menggelegar. Ehem, okay, that's... agak lebay. FOKUS! Well, actually I was not that shocked to hear the news. Saya udah dengar selentingan katanya Westlife mau bubar, beberapa bulan yang lalu, tapi belum ada pernyataan resmi dari mereka. Siang tadi, begitu saya buka Twitter dan dapet mention dari Puji kayak gitu, saya langsung cek ke official website-nya Westlife. And guess what I found? See for yourself!

Jujur ya, mata saya berkaca-kaca waktu baca postingan resmi ini plus komen-komen dari para penggemar Westlife di seluruh dunia. Ya gimana enggak coba?! Saya ngefans sama Westlife bahkan sebelum saya bisa ngomong dan nulis bahasa Inggris dengan benar. Istilahnya, ngomong aja masih belepetan tapi sok-sok-an nyanyi lagu barat. Dan bahkan setelah totalnya dua belas tahun saya "ngintilin" mereka, saya ga pernah bosen sama karya-karya mereka. Sampai detik ini. Bahkan udah banyak temen-temen saya yang ngeledek: "Hari gini masih suka Westlife, Rin??" atau "Hah? Emang Westlife masih idup ya?" Hiiih! *gemes sendiri* Saya ga pernah malu punya idola seperti mereka. Ah, tuh kaaan, mata dan hidung saya berkhianat lagiiii... *brb cari sapu tangan*

Saya masih inget betul pertama kali tau ada boyband bernama Westlife. Waktu itu tahun 1999 dan saya masih duduk di kelas empat SD. Masih polos dan lugu. Saya sedang di dalam kamar ketika Mama saya manggil-manggil supaya saya ke ruang TV. Mama bilang: Ini lho, grup penyanyi baru, suaranya bagus, lagunya enak nih. Saya menatap Mama ga berkedip terus mikir. Hah? What the hell is wrong with my mom? Tumben-tumbenan amat ini si nyokap nunjukin beginian. Lagu yang dimaksud Mama adalah "If I Let You Go" dengan video clip mereka berlima di pantai biru yang bagus banget. Jujur aja, pertama kali saya liat mereka, I didn't have that kind of feeling. Yet. Tapi video-video clip mereka rajin banget diputer di MTV yang masih dibawain sama Sarah Sechan waktu itu. Selain "If I Let You Go", ada "Swear It Again" dan "I Have A Dream" yang masuk top chartnya MTV Asia Hit List. Nah, mulailah saya rajin cari-cari berita tentang mereka di TV dan majalah. Tau kan, waktu itu internet belum booming kayak sekarang. Maka tau lah saya bahwa Westlife adalah boyband asal Irlandia yang terbentuk 3 Juli 1998 dan terdiri dari Shane Filan, Mark Feehily, dan Brian McFadden di main vocals, Nicky Byrne dan Kian Egan di backing vocals. "Swear It Again" was their fist single and the first album was, simply titled "Westlife".

Karir mereka pelan-pelan menanjak sampai dapet beberapa platinum dan berhasil jadi nomor satu di UK pada waktu itu. Tapi di tahun 2004, terjadi peristiwa yang sempet bikin fans-fans-nya sedih karena Brian memutuskan keluar dari Westlife dan bersolo karir. Well, not including me because he's not my favorite. Hehehe... Dari dulu sampai sekarang, favorit saya selalu Shane karena suara khasnya bagus dan cocok banget buat nyayiin lagu-lagu balada dan mellow trademark-nya mereka. Pokoknya cinta mati sama Shane! I really really really hope he'll make a solo album or two after this. (^o^)

Setelah empat belas tahun mereka melanglang buana di dunia musik, Westlife total ngeluarin sebelas album plus satu album yang bakalan dirilis terakhir  Greatest Hits Album Volume 2 before they'll officially split up on 2012. *deep sigh* Selain itu, mereka juga udah ngeluarin belasan singles yang masuk number one chart di beberapa negara. Saking banyaknya lagu-lagu mereka, kalo saya ditanya lagu apa yang paling saya suka, daftarnya pasti panjang karena buaaaaaaaanyak banget yang saya suka. Hampir semuanya. Tapi untuk mempersingkat, nih, saya kasih bocoran lagu-lagu yang saya suka di tiap album *emangnya kuis!* 

1st album: Moments and More Than Words. 
2nd album: When Your Looking Like That and Fragile Heart. 
3rd album: World of Our Own. 
4th album (Greatest Hits 1): Written in The Star. 
5th album: To Be With You, Mandy, and On My Shoulder. 
6th album: Mack The Knife. 
7th album: Amazing and Maybe Tomorrow. 
8th album: The Dance, The Rose, Have You Ever Been in Love, and All Out of Love
9th album: Us Against The World, Catch My Breath, and When I'm With You. 
10th album: How to Break A Heart, Shadows, and No More Heroes.
and the last one: Safe and Beautiful Tonight.

So that's it! Intinya saya cuma mau bilang, saya ga peduli Westlife mau bubar atau ga karena saya akan selalu cinta sama mereka. Biarpun nanti mereka bikin album sendiri-sendiri, saya akan tetep dengerin lagu-lagu mereka. Westlife, keep singing forever, guys! \m/



Buat Dinda: Utang janji mau nulis tentang Westlife akhirnya kebayar nih, Din! Lo juga ya :)

*backsound: Catch My Breath Live @ Croke Park, 2008*

Monday, October 17, 2011 0 comments

Chapter 1


Andra menjemputku pukul 6 lewat 10, lalu kami segera meluncur menuju sebuah hotel di Jalan Asia Afrika. Pembukaan reuni akan diadakan di ballroom hotel tersebut pada pukul 7. Ternyata sudah cukup banyak teman-teman yang datang, maka kami pun berkeliling menyapa mereka. Banyak yang kusadari melemparkan tatapan bertanya melihat aku datang dengan Andra, tapi tampaknya tidak ada yang berani bertanya sampai Irfan datang.

“Wah, kalian dateng bareng? Balikan lagi ya?” tanya Irfan dengan senyum jahilnya.

“Ah bisa aja lo. Hahaha… Tempat tinggal gue sama Nina kan nggak jauh, jadi sekalian aja, “ jelas Andra.

“Masa sih, Ndra? Sekalian apa sekalian?” ledek seorang teman, kemudian diiringi tawa teman-teman yang lain.

Tuh kaaan...

“Hahaha, emang kenapa sih? Nggak apa-apa kan dianter-jemput temen cowok? Kalian nih ngebesar-besarin deh,” ujarku menutupi rasa tak enak.

“Lebih dari temen juga nggak apa-apa kok. Ya nggak, Fan?” tanya Flemy sambil menyenggol Irfan. Hanya dijawab tawa olehnya.

Aku melempar tatapan memelas ke Andra. I told you, Ra! Dia hanya tersenyum tipis.

Tak lama ruangan semakin penuh dengan tamu undangan dan kulihat MC naik ke atas panggung.

“Selamat malam, para undangan yang terhormat. Apa kabar, teman-teman semua?” yang dijawab dengan kompak oleh para hadirin. “Baiklah, kita segera mulai saja acaranya. Pertama-tama penyambutan dari Ketua Panitia. Beri applause untuk Maliq!”

Maliq maju untuk memberikan sepatah dua patah kata diiringi tepukan bersemangat dari temen-teman yang lain. Beberapa menit kemudian pidato singkatnya selesai dan microphone kembali diserahkan kepada MC. Sang MC pun memanggil perwakilan guru untuk memberikan sambutan. Dua sambutan singkat tadi sempat membuatku terharu. Reuni malam ini, acara melepas rindu dengan teman-teman dan guru-guru semasa sekolah dulu, benar-benar membuat special impression di hatiku. Setelahnya para tamu dipersilahkan untuk menyantap hidangan yang sudah disediakan.

Secara keseluruhan acara reuni malam itu berjalan lancar. Meriah dan penuh dengan canda tawa, mengingatkanku pada masa-masa konyol dan ceria di SMP. Tetapi ada satu hal yang cukup merisaukanku. Entah mengapa aku merasa sepanjang acara itu sepertinya Andra bersikap lain dari biasanya, jadi lebih menunjukkan perhatian khususnya padaku. Seperti mengambilkan minuman, menawarkan makanan, dan melibatkanku di hampir setiap percakapan jika aku sedang berada di dekatnya. Aku jadi merasa agak risih karena aku sadar teman-teman yang lain tersenyum-senyum melihat kedekatan kami. Ah, semoga itu hanya perasaanku saja karena aku tidak ingin kami dan orang lain salah paham mengartikan hubungan kami.

Sunday, October 16, 2011 0 comments








reblogged from my sister's tumblr :D
Saturday, October 15, 2011 2 comments

Parliamo di Pasta! **

I love Italy!

So what? Ya emang ga penting sih, hahaha, saya cuma pingin sekedar cerita aja kok. Masih mau baca? Okay, then. You might ask, why Italy? Kenapa ga Belanda? Atau Jepang? Atau Mesir? Atau Amerika? Haaaah, banyak tanya!! *sambil gebrak meja* *langsung ditinggal pembaca*

Jadi gini, kecintaan saya pada Negeri Pasta itu awalnya karena bola. Iya, sepak bola. Sejak duduk di bangku SMP saya udah tergila-gila sama Liga Italia, mungkin karena dulu temen-temen saya kebanyakan cowok. Saya ngefans banget sama AC Milan bahkan sampai sekarang, tapi ga bisa dibilang fanatik juga. Cuma kecil-kecilan lah, meristis dari bawah... *emangnya buka usaha?!* Biasanya yang terjadi kalo orang suka sama suatu hal, maka dia akan secara ga langsung mencari tau dan menyukai hal-hal lain yang berhubungan dengan hal itu. Nah, itu juga yang terjadi pada saya. Setelah berhasil terjangkit "virus lapangan hijau", saya jadi banyak tau tentang Italia. About the country, the language, the movie, the fashion, dan yang ga mungkin ketinggalan adalah makanannya. 

Itali termasuk salah satu negara di Eropa yang terkenal dengan masakannya yang sangat berbumbu, sementara masakan Eropa lainnya biasanya minim bumbu. Ya mirip-mirip masakan Padang dibandingin sama masakan Papua lah... *ngasal banget* Salah satu makanan khas Italia selain pizza tentunya, adalah pasta. Tau kan? Ah, masa ga tau? Cari dong di internet. Ga tau internet? Ndeso! *dihajar masa*

Pasta itu macam-macam jenisnya dan bentuknya, biasanya setiap jenis dimasak dengan saus yang berbeda-beda. Jadi ada ciri khasnya. Misalnya ya, saus Carbonara atau saus tomat untuk spaghetti atau fussili. Terus saus krim untuk fettuccine atau penne. There are hundreds of different shapes of pasta with at least locally recognised names. For examples, spaghetti, maccheroni, fussili, lasagne, farfalle, penne, fermicelli, fettuccine, etc. Itu yang saya sebutin baru sebagian kecil lho, yang udah pernah saya liat bentuknya dan saya makan. 

Beberapa hari yang lalu saya iseng-iseng masak Fettuccine Alfredo, itu lho, pasta yang tipis yang panjang, kayak kwetiau dengan saus krim dengan potongan jamur, daging asap dan taburan keju di atasnya. Pasti udah pada ngiler aja kan ngebayanginnnya, slurph! :p 

Nih, saya kasih resepnya. Eh tapi saya buatnya ala Amerika, jadi daging asapnya saya ganti udang. Terus  jamur kancingnya saya ganti jamur tiram, parmesan cheese saya ganti cheddar cheese, dan krimnya saya ganti susu full krim, biar hemat. Hahaha, banyak amat ya yang diganti. Tenang aja, rasanya ga jauh beda kok sama bikinan restoran-restoran mahal. Serius, ga nyombong ini mah! Hehehe... Oke, silakan mencoba sendiri di rumah.


AMERICANO FETTUCHINE ALFREDO SPECIALE



Bahan-Bahan
  • 100 gram udang, kupas dan buang kepalanya
  • 500 ml air mendidih, beri garam
  • 2 sdm minyak goreng (bagus kalau diganti olive oil)
  • 200 gram pasta fettucini
  • 6 sdm margarin
  • 2 siung bawang putih, cincang
  • 2 sdm peterseli cincang
  • 100 gram jamur tiram, potong-potong
  • 2 sendok makan bawang bombay cincang
  • 1 kuning telur, kocok lepas
  • 150 ml susu full cream
  • 300 gram keju cheddar, parut
  • garam dan merica secukupnya
Cara Membuat
  1. Rebus fettucini dalam air mendidih yang udah dikasih garam dan minyak goreng. Masak selama 5-6 menit. Sampe "al dente" lho ya ;)
  2. Lelehkan margarin di atas wajan, terus tumis bawang putih, udang, peterseli, bawang bombay, dan jamur hingga matang.
  3. Tambahkan fettucini ke dalam wajan. Aduk rata.
  4. Kocok kuning telur dan susu dalam mangkok. Masukan campuran tersebut ke dalam wajan.
  5. Tambahkan keju, aduk dan masak hingga keju meleleh dan telur matang.
  6. Sajikan segera dengan taburan keju di atasnya. Mau ditambah saus/sambal juga boleh.

Resep ini untuk 4-5 orang ya. Buon appetito! (^o^)



** dalam bahasa Itali artinya: Let's talk about pasta!

Saturday, October 8, 2011 0 comments

'Kan Kutemukan




This one is a video from Jonas Brothers called "When You Look Me In The Eyes", one of my favorite song. Check out the chorus part lyrics below :D

When you look me in the eyes,
and tell me that you love me.
Everything's alright,
when you're right here by my side.
When I hold you in my arms,
I know that it's forever.
I just gotta let you know,
I never wanna let you go.

Cause when you look me in the eyes,
and tell me that you love me.
Everything's alright,
when you're right here by my side.
When you look me in the eyes,
I catch a glimpse of heaven.
I find my paradise,
when you look me in the eyes.

Sweet, isn't it? Well yeah, I hope someday I'll find someone who can make me feel that way :)

Friday, October 7, 2011 0 comments

" Hidup ibarat kaca. Kadang begitu rapuh dan kadang begitu angkuh. 
Biarpun ia pecah berserakan, itu bukanlah akhir dari keindahan. 
Karena masih ada harapan dalam perjalanan panjang kehidupan. 
'Kan ada yang menyusunnya kembali utuh..."

Thursday, October 6, 2011 0 comments

L-O-V-E

" ... gue sangat yakin bahwa sampai saat ini I have experienced "what they called el-o-v-ee" just once. I mean completely fall in love physically, mentally, emotionally. Mungkin lo bertanya, "Cuma sekali? What makes you so sure?"
Pernah ngerasain perasaan yang saking senengnya sampai-sampai lo ngerasa kayak floating gitu? Rasanya sama seperti kalau lo jinjit sambil loncat dan melayang di udara.
Pernah ngerasain unstoppable nyengir Joker seharian seperti yang dialami John Travolta waktu kotak obatnya ketuker sama punya Robbin Williams di salah satu adegan film Old Dogs?
Pernah ngerasain jadi hypersensitive sama lagu-lagu, scents, atau apapun yang somehow remind you of someone?
Pernah ngerasain hidup lo tiba-tiba berubah jadi oh-so-drama sehingga seolah-olah lo adalah pemeran utama di layar lebar cerita hidup lo sendiri?
Pernah ngerasain like... you can do kayang, headbang, ngiler, salto, nangis maksimal dengan ekspresi tidak estetis, nari tori-tori, nambah porsi makan di luar etika dan akal sehat, or anything... bareng orang yang lo taksir berat tanpa takut dia bakal il-feel sama lo? Malah bareng dia lo sepenuhnya nyaman jadi diri lo sendiri.
Pernah jalan berdua sama gebetan lo dan ngerasa kayanya kalian adalah the coolest creature on Earth yang maha-kerennya melebihi dynamic duo Neytiri-Jack Sully atau lovey-dovey couple Zooey Deschanel & Ben Gibbard?"


Penggalan narasi di atas adalah beberapa paragraf yang saya kutip dari buku terbarunya Fitri Tropica yang berjudul "Kening". Kenapa saya tertarik buat nulis tentang ini? Hmm... jujur nih ya, sebenernya saya sama Fitrop nggak beda jauh soal ngerasain yang namanya jatuh cinta. Bahkan saya yakin semua orang yang ngerasa completely-deeply-crazy-in-love sama someone special juga bakal ngerasain semua ciri-ciri di atas. Tapiiiiiii, kata Fitrop, nggak semuanya bakal kamu rasain sama satu orang. That's why she said that she has experienced love just once, karena cuma ada satu orang cowok yang pernah bikin dia ngerasain semua hal yang disebutin di atas.

Nah, sekali lagi saya berani bilang bahwa saya tidak beda dengan Fitrop.

Yeah, believe it or not, I also have completely madly in love just once. Kok saya bisa tau? Ya karena ciri-cirinya kayak yang di atas itu. Semuanya. Well, except di bagian mempermalukan-diri-sendiri-dengan-santainya, nggak gitu-gitu amat laaaah... Dan seperti juga Fitrop, it's kinda end horribly, nothing like I ever expected. Seperti yang semua orang normal rasain, pastinya saya juga sedih waktu semua itu selesai, tapi ikutan orang bijak aja lah, ngambil hikmahnya: "There's always first time for everything.". Walaupun nggak nyangka juga bahwa pertama kali saya jatuh cinta, eh pertama kali patah hati pula, huhuhu... *ketawa sesegukan* *lho?!*

Oke, sekian dulu cerita saya. Kita ketemu lagi di tempat dan waktu yang (tidak) sama. Have a good day, everyone!

Keep galauness in your heart and mind ;D *goyang dombret*


Monday, October 3, 2011 5 comments

Prolog

“Kamu dateng ke reuni kan, sayang?” tanya Andra padaku. “Kita dateng bareng ya, besok kamu kujemput,lanjutnya.

“Emang nggak apa-apa kalo kita dateng bareng? Nggak enak ah diliat yang lain.” Aku ragu dengan ajakan Andra.

“Ah biarin aja, toh kita nggak ngapa-ngapain. Orang cuma dateng bareng, emang mereka mau mikir apa coba?”

“Bukan gitu maksudku,” sahutku dengan wajah setengah masam, tapi akhirnya mengalah. “Okay then, besok jemput jam 6 ya. Jangan telat lho.”

“Nah, gitu dong!” Andra memamerkan senyum termanisnya. “Kamu dandan yang cantik ya, sayang.

“Eh, besok di sana kamu jangan panggil aku ‘sayang’ gitu ya, nanti...” Kata-kataku dipotong olehnya.

“Iya laaah, aku ngerti kok. Tenang aja, sayang.” 

Besok adalah hari di mana reuni akbar SMPku akan dilangsungkan. Sebenarnya aku tidak berencana untuk datang, tapi karena kebetulan aku sedang ada di Bandung, meliburkan diri dari kesibukan pekerjaanku di Lampung, ya apa salahnya datang bertemu teman-teman lama.

Ada yang perlu kuluruskan di sini. Andra adalah temanku semasa SD hingga SMP. Dia bukan pacarku. Lalu mengapa dia memanggilku ‘sayang’? Itu hanya gaya bercandanya padaku. Kami memang pernah pacaran sewaktu SD hingga SMP, biasa lah cinta monyet. Sempat loose contact, kemudian dekat lagi beberapa tahun belakangan  ini. Sudah setahun ini Andra begitu manis padaku, ya itu tadi contohnya, memanggilku dengan sebutan ‘sayang’ dan kembali ber’aku-kamu’. Awalnya agak risih sih, tapi entah kenapa lama-lama terbiasa. Kupikir, ya sudahlah biarkan saja. Toh hubungan di antara kami tidak lebih dari teman biasa.

* * *

Sunday, October 2, 2011 0 comments

Untitled


Ketika matahari mulai terbenam. Ketika ribuan malaikat mengendurkan sayapnya. 
Ketika ketajaman silet mulai menyayat. Ketika perjalanan hidup kian suram. 
Aku berdiri di atas tanah yang kumaki. Aku berlari ke arah ombak yang siap membawaku pergi. 
Aku bernyanyi dengan irama tangis kematian kini. Berpikirlah dengan ribuan sel kehidupanmu. 
Kelak, saat malam tanpa rembulan, kau akan tetap hidup seperti dunia. 
Berputar mengelilingi cahaya terbesar dunia. Jauh sebelum kau hadir, 
dunia memberimu kesempatan untuk bermimpi. Bermimpi di atas jalanan yang berbatu. 
Meraih angan yang tak berwujud melepas kegundahan lara batinmu. 
Menjalani kehidupan yang abadi. Walau hujan terus berlari ke arahmu hari ini. 

Maaf, jika segalanya membuatmu marah. Maaf, jika segalanya lenyap. 
Maaf, jika segalanya menjadi fatal. Maaf, jika segalanya terlalu salah. 
Maaf, jika segalanya tersimpan di hati, tanpa memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. 
Maaf, jika segalanya telah merepotkanmu. 

Terima kasih karena telah membuat segalanya bermakna. 
Terima kasih karena telah memberikan yang terbaik untukku. 
Terima kasih karena telah memberikan kekalahan yang sebenarnya tak pantas terlontar. 
Terima kasih karena telah membuat hari-hariku menjadi lebih indah. 
Terima kasih karena telah menerimaku masuk ke dalam kehidupanmu. 

Dan hari ini, esok, maupun lusa, dan hari-hari berikutnya, 
tulus akan selalu kuucapkan padamu atas segala kemurahanmu. Semua maafmu. 
Untuk setiap lembar-lembar kesalahan tiada terkira yang aku perbuat. 
Maafku atas semua salahku. Terima kasihku untuk semua maafmu. 

Untuk esok yang tiada pernah lelah kutunggu. Semoga Tuhan melihat miniatur masa depan kita, 
dengan seluruh mimpi yang kita ciptakan. Harapku, semoga doamu dapat tersirat untukku. 
Memberikan segala perubahan dalam hidupku. Lidahku, tak akan pernah kelu. 
Untuk semua penyampaian maaf dan terima kasihku untukmu. 
Karena yang kutahu, dunia itu indah dengan senyuman dan kebersamaan untukmu. 
Karena yang kutahu, kisah ini pasti ‘kan ada akhirnya… 


*backsound: Taylor Swift - Speak Now*

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
;