Ternyata usaha kompetisi '31 hari menulis' ga berhenti di titik di mana saya ketemu sama Mas Awe, ga cuma bikin saya suka menelusuri blog-blog para peserta, ga hanya meracuni saya untuk membaca tulisan-tulisan penulis-penulis muda, tapi kompetisi ini berhasi bikin saya 'jatuh cinta' sama mereka. Tulisan dan penulisnya.
Bukan cuma Mas Awe yang bikin saya terpikat dengan gayanya menulis dan idenya untuk bikin kompetisi ini. Hari ini saya menemukan dua penulis lainnya yang dengan suksesnya berhasil ngerayu saya untuk buka dan baca setiap postingan mereka. Ga ada rasa bosen sama sekali selama saya baca tulisan-tulisan mereka itu.
Nama mereka Brama (cowok) dan Diaz (cewek). Oke, saya ceritain satu-satu ya.. *berdehem*
Brama, lulusan Komunikasi UGM angkatan 2005. Sekarang udah kerja di Ibu Kota. Selain nulis, juga suka fotografi. Dulu pernah aktif di Unit Fotografi UGM. Yang gue suka dari gaya tulisan Mas Brama, terkesan dewasa tapi ga menggurui. Sedikit serius tapi ga membosankan. Bisa ngelucu sesekali tapi ga terlihat jayus. Pokoknya sekali baca, bikin ketagihan. Saya suka pas Mas Brama nyeritain tentang awal mula Mas Awe mengemukakan idenya untuk '31 hari menulis'. Silahkan di baca sendiri di sini. Saya suka tulisannya tentang pilihan dalam hidup, di mana dia harus milih ikut workshop dan kompetisi Young Lions 2011 Indonesia atau ke Jogja untuk ketemu temen-temen lamanya dan ikut sederetan acara menarik di Jogja. Memang, hidup adalah pilihan. Terus, ada juga tulisan tentang kenangan. Menurut Mas Brama, masa-masa jadi mahasiswa lebih berkesan dibandingkan waktu jadi siswa SMA. Kenangannya bareng temen-temen dilukiskan dengan lagu Kisah Klasik untuk Masa Depan milik Sheila On 7, band asal Kota Pelajar ini.
Untuk tampilan blognya, Mas Brama memilih organizer dengan pelengkap secangkir espresso di kiri atas, makin 'mematangkan' kesan blog tersebut. Dengan warna didominasi cokelat, abu-abu, dan hijau, tampak penuh warna tapi ga norak. Tag line nya: Life is like a cup of coffee. So, make it sweet and enjoy your life. Cuma satu kata buat Mas Brama, kereeeeen! *ga, ini ga lebay*
Terus, ada juga Diaz. Cewek berumur 20 tahun yang katanya suka nulis, fotografi, crafting, dan nyanyi ini, punya blog yang tampilannya cukup simple. Didominasi warna putih dengan sentuhan pink dan turunannya, keliatan muda dan girly. Header blog Diaz adalah gambar awan-awan dengan balon, yang sepertinya hasil coretan tangannya sendiri. Tag line blognya: My Little Wold: This is my world, my imagination, my dreams, and my life.
Habis baca tulisan-tulisannya Diaz, saya langsung berpikir: ini gue banget! Kenapa? Karena Diaz menuturkan ceritanya dengan bahasa yang sederhana tanpa banyak istilah perjurnalistikan yang njelimet, tapi tetep oke punya, ga terkesan kacangan. Saya paling suka waktu Diaz nulis Rindu, 'ngena' banget. Saya hampir bisa ngerasain perasaan kangennya Diaz ke orang yang dia sayang. Yah, walaupun orang yang saya pikirin beda lah pastinya *eh jadi curcol* Terus, ada juga cerita tentang pertemenannya. Diaz bilang, tipe temen-temennya dari dulu banget selalu sama. Ga masalah bagi dia karena yang penting kedua belah pihak merasa nyaman untuk temenan. Bisa dibaca di Peer Group di blognya Diaz. Sebagian besar postingan Diaz berjiwa muda, jadi nyaman bacanya *halah* Nulis terus ya, Diaz! :D
Mau tau lebih banyak tentang '31 hari menulis'? Click here. Enjoy the blog (;
0 comments:
Post a Comment