Suasana di ruang tv di lantai atas rumah itu sangat tenang. Dua manusia berlainan jenis yang berada di ruangan itu tengah khusyuk menikmati film komedi-romantis yang sedang diputar di layar tv. Nampaknya mereka berdua sama-sama terhanyut pada jalan cerita film, yang menceritakan kisah cinta terlarang antara paman dan keponakannya.
Tiba-tiba si perempuan bertanya: Oya, gimana hubungan kamu sama pacar barumu? Lancar kan semuanya?
Si laki-laki menoleh menatap perempuan di sampingnya sebentar sebelum menjawab: Baik. Sesingkat itu jawabannya. Kemudian kembali menatap layar tv.
Si perempuan meneliti wajah tampan yang barusan ditanyainya sambil mengerutkan kening: Pelit amat jawabannya. Lagi ada masalah ya?
Masih tetap menatap layar tv si laki-laki menjawab: Bisa ga kita ga usah ngomongin ini sekarang? Kita kan lagi nonton.
Si perempuan hanya menatapnya heran tapi akhirnya ikut terdiam.
Tak berapa lama giliran si laki-laki yang bersuara. Kamu gimana sama cowokmu?
Aku bingung sama kamu tadi ditanya soal pacarmu kamu jawabnya gitu. Sekarang malah nanya aku soal pacarku. Si perempuan setengah kesal tapi akhirnya ia menjawab juga: aku udah mulai terbiasa sama sikap overprotectivenya cowokku sekarang.
Bagus deh kalo gitu. Si laki-laki menanggapi.
Kemudian suara tv kembali mendominasi ruangan itu.
Aku udah ga tahan lagi bohong. Si laki-laki kembali berbicara sambil memandang si perempuan.
Si perempuan balas memandangnya. Maksud kamu? Bohong sama siapa? Soal apa?
Bohong soal perasaanku sama cewekku, sama diriku sendiri, dan sama kamu.
Sama aku? Apa sih, aku ga ngerti deh.
Si laki-laki memajukan tubuhnya ke arah si perempuan. Kamu pikir kenapa aku bisa jadian sama cewekku yang sekarang?
Si perempuan menatap bingung lawan bicaranya. Ya pasti karena kamu suka dan sayang kan sama dia? Aneh banget sih pertanyaanmu.
Kamu ga tau kan kalo cewekku itu udah ngejar-ngejar aku selama hampir setaun? Tapi aku baru nerimanya sekarang. Si cowok melanjutkan.
Ngejar-ngejar kamu? Ah kamu aja kali yang kepedean. Si perempuan tertawa pelan.
Kamu liat ga aku lagi ngomong serius?
Si laki-laki menghela napas sebelum meneruskan.
Aku nerima cewekku karena aku kecewa sama cewek lain yang aku sayang udah nyakitin perasaanku.
Si perempuan sekarang sudah benar-benar mengalihkan perhatiannya dari layar tv. Kok kamu ga pernah cerita sama aku kalo kamu lagi suka sama cewek? Biasanya kamu kan selalu cerita.
Si laki-laki hanya menatap makhluk indah dihadapannya dengan mata sayu. Cewek yang aku sayang itu udah punya cowok sekarang. Dia udah jadian sama cowok lain gara-gara aku ga pernah berani nyatain perasaanku.
Si perempuan terdiam. Ya ampun aku ga nyangka kalo kisah cinta kamu serumit ini.
Kamu mau tau kenapa aku ga pernah cerita sama kamu soal yang ini?
Si perempuan mengangguk. Mau lah aku penasaran nih.
Lagi-lagi si laki-laki menghela napas panjang. Karena cewek yang aku sayang itu ada dihadapan aku sekarang.
Hening.
to be continued...
Is the number 444 Bad Luck
2 years ago
0 comments:
Post a Comment