Beberapa hari yang lalu, saya dan teman-teman KKN #155 pergi ke desa tempat kami KKN dulu, dengan tujuan silaturahmi, nostalgia, dan menengok adik-adik yang meneruskan KKN di sana. Buat yang penasaran sama perjalanan kami ke Malang kemarin,
here's the story..
# Day 1: Rencananya saya akan dijemput oleh Rahmadi jam 9 malam, tapi yaaah seperti kebiasaan kebanyakan orang Indonesia, Adi dan Radit baru sampai kos saya sekitar jam 9.40. Selanjutnya menjemput Gatot, ke kontrakan Jihad, dan terakhir ke tempat Kris. Setelah semua personil lengkap, saya, Adi, Radit, Gatot, Jihad, Kris, dan Mas Iwe, jam 10.30 kami meluncur ke Klaten. FYI, Mas Iwe itu temannya Jihad dan yup, saya perempuan sendiri. *btw saya co-driver lhooo :p *
Perjalanan terbilang sangat lancar dan diwarnai canda dan tawa. Dan yah, seperti biasa objek tertawaannya, mostly adalah saya dan... ah kalian tahu sendiri lah. Sebenarnya anggota kami kurang 2 orang, Priyo dan Ocha. Rencana awal kami akan menjemput Priyo di Ponorogo dan bertemu Ocha langsung di Gubugklakah. Tapi ternyata Priyo tidak jadi ikut dan Ocha, yang habis dolan ke Surabaya, langsung pulang ke Jogja.
# Day 2: Dalam waktu 7 jam kami sudah sampai Malang. Sekitar jam 6 pagi, kami sudah leyeh-leyeh di rumah Gatot, menumpang mandi dan sarapan. Oh iya, buat Fufi, ada quote spesial dari ibunya Gatot. Jadi pas tanya-tanya tentang skripsi ke kita, terakhir ibunya Gatot bilang: "Tuh kamu cepet nyusul a, Tot, nanti kalo kelamaan bisa diambil orang." *eeaaaaaa*
Oke, lanjut! Setelah kenyang, bersih dan wangi, dan sudah berkostum merah, bahkan Mas Iwe juga lho, kami pun pamit menuju Gubugklakah, sampai di sana hampir jam 10 dan disambut dengan ceria. *halah* Kami bertemu Mbak Eka dan Mbak Nur *saya langsung nyium Quinsha lho, haha!*, Cak Ali, Aldin, Gilang, Zildan, lalu bertukar cerita sedikit. Semuanya bertanya tentang teman-teman yang tidak bisa ikut. Mereka kangennya juga sama seperti kita lhooo.. Ah terharuuuu :'(
Kemudian kami bertemu adik-adik KKN 2011 di Gubugklakah dan berjanji setelah Ashar akan rapat untuk membicarakan kegiatan mereka selama seminggu pertama, bersama dengan teman-teman di Ngadas. Maka berangkatlah kami ke Ngadas setelah makan siang yang agak kepagian. Masih tetap kagum kami melihat pemandangan menuju 'Desa di Atas Awan' itu, biarpun bukan untuk pertama kalinya. Ternyata sebagian besar jalan menuju Ngadas sedang dalam proses pelebaran, jadi sekarang jika ada dua mobil berpapasan tidak lagi se-ngeri dulu.
Sesampainya di Ngadas, kami bertamu ke rumah pondokan yang dulu, rumah Mas Jito *eh bener ga sih namanya?* tapi hanya bertemu bapaknya dan istrinya yang habis melahirkan. Bapak menanyakan kabar Mas Angga, Mas Giwang, dan Mbak Ririn, hehehe.. Oh iya, info paling penting nih, di Ngadas kami disuguhi makanan sampai 3x, padahal baru saja makan di Gubugklakah. Pertama sampai kami disuguhi biskuit dengan ditemani teh vanili yang mantab aroma dan rasanya itu *aaah saya dan radit lupa untuk membeli teh untuk oleh-oleh!* Kemudian setelah bertemu teman-teman KKN 2011 dan berkunjung ke rumah Pak 'Kades' Kartono, kami kembali disuguhi teh, kali ini dengan kentang rebus. Setelah itu, waktu mau pamit pulang ternyata sudah dimasakkan nasi dan lauk-pauk. ASTAGA! Berhubung harus menuruti adat dan tidak mau menolak rejeki, yo wis lah maem sitik wae.. Untungnya ya, Pak Kartono sekeluarga tidak ada di rumah, coba kalau ada, kami sudah pasti makan 4x dalam waktu kurang dari 4 jam!
Sekitar jam 3 sore kami pamit untuk kembali ke Gubugklakah. Eh ada yang ketinggalan ceritanya. Teman kita, Kris, bangga sekali lho karena anaknya Mas Jito dinamai 'Kristianto', hahahaha.. Sebelum rapat kami sempat mampir ke rumah Mas Anang Fauzi, salah satu pengurus LADESTA Gubugklakah. Beliau bercerita bahwa LADESTA sudah vacuum sejak beberapa bulan yang lalu, para warga seperti kehilangan semangat, dan perbedaan pendapat di antara pengurusnya makin meruncing. Hal tak jauh berbeda juga terjadi di Ngadas. Masalah inilah yang akhirnya kami bahas dalam rapat bersama teman-teman.
Setelah sharing dan memberikan pesan-pesan, saya dan teman-teman pamit mau mengantar Gatot pulang ke rumahnya, sedangkan teman-teman 2011 pamit untuk mengajar les. *aaaah jadi kangen ngelesi kimcil-kimcil yaaa :') * Sebelumnya saya, Adi, dan Radit sempat ditarik-tarik mereka untuk ikut mengajar les, tapi untungnya kami berhasil melarikan diri. Maka berangkatlah kami ke kota dengan tujuan utama untuk mengganyang Burger Buto, bukan mengantar Gatot pulang, padahal sebelumnya cowok-cowok ini sudah makan malam. *emang dasar perut karet, apalagi Jihad!* Setelah kenyang melahap burger dengan ukuran sebesar 1 loyang bolu ditambah 2 porsi ekstra, akhirnya kami bermalam di Gubugklakah, saya di pondokan putri, Jihad dan Mas Iwe dipondokan putra, dan teman-teman yang lain menyewa Home Stay milik Cak Arifin a.k.a Mas Ice.
Begitulah cerita hari pertama kami di Malang. Masih banyak cerita lainnya lho.. Mau tahu kelanjutannya? Stay tuned in this channel, I'll be right back! :D
|
foto diambil oleh Radit, lokasi di belakang SD Ngadas |