Monday, June 13, 2011

Prohibidado #2


Tapi… Si perempuan tidak mampu meneruskan kata-katanya.
Si laki-laki kembali berbicara. It’s you the whole time. Only you.
Tapi kita… lagi-lagi terdiam.
Aku ngerti kok sama reaksi kamu sekarang. Makanya aku ga pernah berani bilang langsung ke kamu karena aku tau bakalan kaya gini jadinya.

Kembali hening.

Terus kenapa kamu akhirnya mutusin untuk bilang sama aku soal perasaan kamu? Akhirnya si perempuan bisa menemukan kembali kata-katanya.
Kayak yang aku bilang tadi, aku udah ga tahan lagi bohong dan nyimpen ini semua.
Kenapa kamu ga berusaha mencegah aku untuk jadian sama cowokku?
Ya ga mungkin lah nanti perasaanku yang sebenernya bisa kebongkar dong. Tiba-tiba si laki-laki menyadari sesuatu.
Tunggu kenapa pertanyaanmu barusan kedengeran kayak penyesalan ya? Kok kayaknya kamu kesel gitu.
Jelas aku kesel. Kalo kamu bilang dari dulu kan berarti aku ga perlu jadian sama cowok posesif kayak cowokku sekarang. Si perempuan menggerutu dengan kesal.

Sekarang ganti si laki-laki yang bingung. Lho jadi kamu jadian sama dia karena terpaksa? Kenapa?
Karena aku juga udah punya orang yang aku sayang. Si perempuan menatap si laki-laki dengan matanya yang bulat dan indah sambil tersenyum.
Dan saat itu juga si laki-laki tahu semuanya. Tentang perasaan si perempuan. Ia pun ikut tersenyum.

Si laki-laki refleks langsung memeluk perempuan indah di hadapannya yang sangat ia sayangi itu.
Begitu pelukan itu selesai dan wajah mereka saling berhadapan maka naluri lah yang mengambil alih semuanya.
Bibir mereka bertaut. Tangan mereka terikat. Pelukan mereka semakin erat. They’re completely in their own world.

Semakin lama gairah mereka semakin meluap-luap. Tidak terbendung lagi.
Si laki-laki sudah beralih dari bibir ke leher. Si perempuan mendesah. Lalu berhenti sesaat untuk menatap.
Posisi si perempuan sudah terjepit di antara dinding dan tubuh si laki-laki yang terasa semakin panas dan tangan si laki-laki yang sudah merambah setiap jengkal tubuhnya.

Kemudian tiba-tiba...

Astaga, apa yang kalian lakukan?!? Niken!! Kamu apain adek kamu, Prama, oh, for God’s sake!!!!!




created @ Frappio, 16 Februari 2010
- iseng-iseng ga berhadiah :P -

0 comments:

Post a Comment

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
;